1. Pengusaha Batu Bata (Pak Sholihan 37 tahun Rt 08 Rw 02)
Produksi batu bata ini berjalan sejak tahun 1995 dan belum pernah berhenti. Perkembangan batu bata ini tergantung dari jumlah tanah liat yang serahkan pengepul (bakul) dan fasilitas atau tempat pengeringan yang tersedia. Pak sholihan hanya bermodal jujur dalam mengembangkan usahanya dan belum pernah sekali punhttp://www.blogger.com/post-create.g?blogID=8708550612925232274 memakai peminjaman modal ke BPD. Kendala cuaca yang tidak mendukung dan modal yang tidak memenuhi target.
Harga batu bata dari pak sholihan yaitu Rp 350.000 per 1000buah sedangkan hasil produksi batu bata ini baru dapat dinikmati per bulan. Pendapatan kisaran pak sholihan dari produksi batu bata ini sendiri sebesar ≥ 500.000 – 1.000.000. bahan yang digunakan oleh pak sholihan adalah tanah liat yang berasal dari mayong dan nalumsari, jepara. Tanah liat tersebut biasanya sebanyak 1 dam, 1 dam memiliki harga Rp 140.000,- dan bisa jadi sebanyak 4000buah. Pengepul yang mengambil hasil produksi batu bata tersebut berasal dari kalipucang jepara dan akan dijual di wilayah Semarang dan sekitarnya.
Proses pembuatan batu bata yaitu dari tanah liat+abu+sekam padi kemudian setelah jadi dicetak dan di jemur (ditunggu selama seminggu) kemudian kering lalu di bakar. Dalam proses pembakaran tersebut ditunggu selama seminggu non stop dan dibakar menggunakan kayu (apa saja) dan batu bata tersebut dilapisi sekam padi. Hal tersebut dimaksudkan agar proses pembakaran sempurna.
CP : 082136887261
2. Pengusaha Batu Bata (Pak Riwoto 54th Rt 08 Rw 02)
Pengusaha batu bata ini bernama Pak Riwoto, pak riwoto merupakan penduduk asli Desa Kedungsari Mulyo. Awal mula berdirinya produksi batu bata ini karena keputusasaan yang didukung dengan kemampuan yang mumpuni namun tidak didukung dengan kondisi perekonomian yang ada. Modal awal berdirinya produksi batu bata ini adalah kejujuran. Pak riwoto memberikan kejujuran dan kualitas kepada setiap pelanggannya. Namun, ternyata terdapat kendala dalam memproduksi batu bata ini yaitu cuaca yang sering kali tidak menentu dan modal yang seharusnya ada setiap akan memproduksi batu bata.
Harga produksi batu bata adalah Rp 400.000 per 1000 buah. Hasil dari produksi pembuatan batu bata langsung dijual secara perseorangan tanpa melalui pengepul (bakul). Produksi batu bata pak riwoto merupakan batu bata yang paling bagus di Desa Kedungsari Mulyo sehingga pelanggan yang dimiliki oleh pak riwoto cukup banyak dan yang paling jauh pelanggan berasal dari trengguli (kabupaten Demak).
Pendapatan kisaran yang dimiliki pak riwoto dari hasil produksi batu bata perbulan adalah ≥ Rp 5.000.000,- dengan produksi batu bata yang dihasilkan adalah ≥ 15.000buah. proses pembuatan batu bata berasal tanah liat+abu+sekam padi. Kemudian setelah itu dicetak dan dijemur dalam proses ini harus menunggu selama seminggu, lalu kering dan dibakar dengan waktu seminggu. Bahan baku batu bata dari tanah liat yang dikirim langsung dari mayong, Jepara sebanyak 1 dam dengan harga Rp 140.000,-.
CP: kosem 085325432576 dan 087831658596
2 komentar:
27 Mei 2012 pukul 10.47
pak,,,itu BATU BATA satu kelonya berapa.....?????
17 Juni 2012 pukul 21.47
BOS klo kurang stok bisa hubungi Bpk:NGATEMIN[Kalipucang kulon/dukoh lor]
HP:085865656512
:085290662627
Posting Komentar